Menkeu: Peneliti Harus Jadi Think Tank Kebijakan Berbasis Penelitian

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Menteri Keuangan (menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengharapkan para peneliti di Badan Kebijakan Fiskal (BKF) mampu menjadi think tank Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam menyusun kebijakan yang mampu memberikan dampak manfaat optimal bagi masyarakat. Apalagi Kemenkeu telah memberikan fasilitas pendukung yang memadai sehingga para peneliti hanya perlu fokus untuk melakukan penelitian yang baik tanpa harus memikirkan hal-hal di luar penelitian seperti mencari sponsor penelitian, mencari data dan biaya operasional. 

Hal ini disampaikan Menkeu pada acara Research Day Programs dengan tema “Connecting Research and Policy” di Auditorium RM Notohadiprodjo, Komplek Kemenkeu pusat, Jakarta, kemarin.

“Anda (peneliti BKF) harus mampu menjadi best brainers yang mampu menghasilkan kebijakan berkualitas tepat waktu (bagi kepentingan masyarakat secara optimal)” tegas Menkeu menyampaikan harapannya agar para peneliti mampu menghasilkan usulan kebijakan berbasis penelitian yang betul-betul berkualitas, tepat waktu, dan bermanfaat optimal bagi masyarakat. 

Pemerintah (Kemenkeu) telah memberikan fasilitas-fasilitas yang memadai, mengingat para peniliti di berbagai perguruan tinggi masih harus disibukkan dengan mencari dana penelitian dan bahkan untuk kehidupannya.    

“Perbedaan peneliti di Universitas dengan yang di BKF, Kementerian Keuangan, Anda (yang di BKF) memiliki kemewahan (fasilitas yang sudah disiapkan oleh Kemenkeu) tidak perlu berpikir mencari dana (penelitian), pesangon” tambahnya mengingatkan bahwa Kemenkeu sangat concern terhadap dukungan penelitian. Sehingga, tidak ada alasan penelitian di BKF kurang berkualitas bahkan harus memiliki dampak yang optimal bagi kepentingan masyarakat umum. 

Menkeu juga berharap peneliti BKF mampu mempresentasikan penelitiannya bukan hanya di internal pembuat kebijakan namun menjadi policy advocate bagi masyarakat secara umum.

“Anda harus menjadi pasukan cyber Kemenkeu dalam mengadvokasi kebijakan yang baik (kepada masyarakat). Sampaikan hasil penelitian Anda melalui blogs, twitter (dengan bahasa singkat, sederhana, dan mudah dipahami). Karakter di twitter hanya 260. Saya ingin twitter Anda dapat diikuti 1 juta followers. Group WA ibu-ibu, alumni (juga merupakan platform yang efektif untuk menyebarkan kebijakan pemerintah)” harap Menkeu. “Hal ini akan berdampak luas bagi Indonesia dan mencerdaskan masyarakat” lanjut Menkeu. (p/ab)